Minggu, 05 Juni 2011

Kamis, 02 Juni 2011

Parkour

Parkour adalah aktivitas yang bertujuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan efisien dan secepat-cepatnya, menggunakan prinsip kemampuan badan manusia.
Parkour berasal dari kata parcours du combatant yang berarti pelatihan halang rintang untuk sesi militer. Kata Parcours “c” diganti menjadi “k” dan “s”nya dipakai untuk menjelaskan filosofi Parkour itu sendiri. “Parkour’s philosophy about efficiency” .
Sedangkan atlet-atlet Parkour dikenal sebagai "Traceur" atau "Traceuse" untuk perempuan. Seseorang bisa dikatakan traceur jika orang tersebut sudah memahami arti, basic, dan filosofi dari Parkour itu sendiri. Traceur berasal dari kata “tracer” yang berarti cepat, mempercepat (to trace/ to go fast).


SEJARAH :


Sebenarnya Parkour sudah ada sejak dulu sebelum manusia mengenal kata “Parkour” itu sendiri. Tapi Parkour dideskripsikan dan dikenalkan ke seluruh dunia oleh seorang pria berkebangsaan Perancis yang dikenal dengan nama David Belle. Dialah yang telah memperkenalkan olahraga ini ke seluruh dunia yang awalnya hanya berkembang di Perancis. Sehingga akhirnya berkembang ke seluruh daratan Eropa dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Sejak Usia 15 tahun, David Belle pindah ke Lisses (salah satu kota di Perancis). Pada waktu itu, dia bertemu dengan para remaja di sana yang tertarik dengan apa yang dilakukan oleh David. Disinilah cikal bakal dari lahirnya sebuah grup Parkour yang dikenal dengan nama Yamakasi. Bersama teman masa kecilnya, Sebastian Foucan beserta beberapa pemuda lainnya mulai mengembangkan Yamakasi sebagai tim Parkour yang dikenal di Perancis. Namun karena perbedaan prinsip, David dan Sebastian berpisah dan meninggalkan Yamakasi.
Mengapa david Belle dan Sebastian Foucan berbeda pendapat??
Karena David tetap memegang prinsip Parkour yang tetap mengutamakan tentang keefektifan dan efisiensi yang menampilkan kesederhanaan dan memiliki filosofi melewati rintangan dengan cepat dan efisient. Sedangkan Sebastian lebih memilih untuk membuat gerakan-gerakan dari parkour terlihat lebih indah yang dapat membuat orang yang melihatnya menjadi tertarik. Sehingga akhirnya ia menambahkan gerakan acrobat seperti flip atau salto dikombinasi dengan gerakan pacours du combatant yang akhirnya menjadi Freerunning. Hal tersebut yang membuat David Belle berbeda pandangan dengan Sebastian Foucan. Karena menurut David Belle, gerakan acrobat atau salto sangat tidak efisien dan sangat bertolak belakang dengan originalitas Parkour. Selain itu, keinginan untuk melakukan gerakan hanya untuk dilihat orang lain tanpa keinginan untuk melakukan gerakan itu dari diri sendiri, merupakan hal yang bertolak belakang dengan parkour.




Senin, 16 November 2009

David Belle "melawan arus"

Popularitas Parkour yang kini mulai mendunia, tidak lepas dari peran sebuah judul film berjudul “YAMAKASI” (2001) yang di sutradarai Ariel Zeiton. Film itu menggambarkan tujuh pemuda geng anggota yamakasi dalam mengatasi berbagai kesulitan kehidupan mereka dengan parkour. Di dunia nyata, mereka tak lain generasi pelopor parkour di Perancis binaan David bele.

Kini aksi-aksi parkour sering di temukan terselip di berbagai tayangan televisi serta film. Beberapa aksi terkenal seperti di pertontonkan dalam film James Bond Casino Royale atau klip video madonna berjudul Jump. Di Indonesia, beberapa tayangan komersial juga menampilkannya. Namun situasi itu tidak lantas membahagiakan David Belle. Pria kelahiran Fecamp, 29 April 1973, ini amat memprihatinkan pihak-pihak yang hanya mengkomersialkan Parkour. David yang di kenal sangat rendah hati itu berpendapat, sebuah aksi parkour sangat jauh dari keinginan pamer atau gagah-gagahan. Semangat kebersamaan dan membantu orang lain yang lebih di utamakan. Berbeda dengan beberapa traceur lain yang lebih memilih untuk terjun ke dunia entertainment dengan memanfaatkan parkour sebagai daya tarik untuk mengeruk keuntungan tanpa memikirkan sebab-akibat yang akan ditimbulkan.

David lebih memilih untuk berkeliling dunia dan membimbing para traceur-traceur baru tanpa memungut biaya dan mau membagikan ilmunya kepada mereka yang membutuhkan. David Belle bukanlah orang yang anti media, namun dia tidak mau Parkour dimanfaatkan oleh media untuk tujuan tertentu yang nantinya keluar dari konsep parkour yang original saat diciptakan pertama kali.

Saat video Jump dari Madonna dikeluarkan, David Belle sempat berkomentar di sebuah media. “Madonna hanaya menggunakan parkour untuk menjual video dan musiknya. Bukan mempromosikan parkour”. Padahal, parkour seharusnya menjadi sesuatu kegiatan untuk berlatih menjadi kuat untuk dirinya sendiri yang dapat digunakan untuk menolong orang lain.

Terhadap olahraga yang di ciptakannya, David memang menanamkan nilai-nilai moral yang seperti “melawan arus”. Misal, baginya parkour adalah sebuah sarana pertahanan diri untuk keadaan tidak terduga. berbeda dengan ilmu bela diri yang berlatih untuk bertarung (fight), parkour adalah suatu latihan untuk kabur (flight). Argumentasinya, pada situasi tertentu, setiap orang berhak menentukan tindakan terbaik bagi dirinya. Sedangkan filosofi sesungguhnya, solusi kita harus terus bergerak.

Salah satu nilai moral warisan David yang paling di kenal yakni anti kompetisi. Jangan harap ada kejuaraan atau eksibisi untuk parkour. Alasannya, para traceur bekerja keras untuk kemajuan bersama, bukan untuk saling mengalahkan. Solidaritas dan rasa saling menghormati terus di kembangkan sebagai individu dan komunitas. Karena itu dalam filosofi parkour, kemenangan dan kekalahan tidaklah berarti apa-apa.